Langsung ke konten utama

Pentingny SUNSCREEN untuk kulit



Pentingnya SUNSCREEN untuk kulit
By: Heni Setiana
25/02/2018

Kini saya sudah tidak lagi bekerja di sebuah klinik kecantikan yang berlokasi di Tangerang. Iya. Saya sudah resign sejak pertengahan desember 2017. Awalnya berniat keluar dengan cara baik-baik karena masukpun dengan permisi lalu dipersilakan. Tetapi, karena suatu hal saya hanya menyampaikan keingin resign kepada supervisor yang merangkap sebagai manager, selebihnya saya keluar dengan sendirinya tanpa persetujuan dari owner. JANGAN DITIRU. Itu tidak baik. Oke!

Karena beberapa pengalaman yang saya dapat dari pekerjaan tersebut dan karena sejak pertengahan 2017 saya memutuskan untuk fokus pada pembelajaran skincare basic dengan menggunakan produk drugstore, saya mulai memperhatikan kulit orang-orang sekitar saya. Mungkin iseng. Yang jelas saya mengamati tanpa disuruh atau apapun itu.

Jadi sejak tanggal 20 Desember 2017, saya kembali ke kampong halaman. Iya. Rumah saya memang terbilang masih daerah perdesaan yang berada di Lampung Timur. Klinik kecantikan tidak ada. Tetapi memang ada beberapa salon yang menyediakan jasa FACIAL. Saya tidak bisa mengatakan itu profeional atau bukan karena setiap potong rambut saya melihat peralatan facial bahkan pernah ditawari, namun saya selalu menolak. Hanya karna tidak yakin saja. Hanya rasa itu, tidak lebih. Tidak juga ada rasa juriga.

Kalau mau mendapati klinik kecantikan mungkin harus ke Metro atau ke Bandar Lampung (itupun hanya perkiraan saja). Saya tidak pernah kemana-mana ya hidup saya hanya memutar di Lampung Timur. Namun, beberapa rekan ada yang suka bercerita tentang cream dokter atau klinik kecantikan. Yang mereka incar adalah treatment facial, untuk cream akan menjurus pada kebermanfaatan sebagai brightening. Saya belum mendapati yang sadar akan pentingnya sunscream. Dari sinilah saya akan membahas materi tersebut.

Hanya berbagi cerita saja

Saya suka memperhatikan lawan bicara dari hal sedetail mungkin. Termasuk flek hitam yang mulai menyerang mereka diusia 30 tahunan ke atas. Kalau yang usia 20 tahunan sih saya belum menemukan flek hitam kecuali jika mereka memiliki turunan dari keluarga.

Sepertinya kebanyakn orang sangat cuek dengan yang namanya perlindungan kulit dari jahatnya sengatan matahari. Iya larinya ke flek hitam. Ahh, sayang sekali wajah cantiknya ada bintik-bintik hitamnya. Bukan karena bekas jerawat ya. Memang aktivitas yang dilakukan tidak bersentuhan langsung dengan ruang terbuka. Namun, tetap saja serapat-rapatnya ruangan sinar UV akan tetap masuk juga melalui celah-celah. Walau tidak mengenai dari sinar matahari langsung, tetap saja sinar UV akan sampai pada kulit kita. Sehari sedikit – dua hari sedikit – tiga hari sedikit –sampai bertahun-tahun tinggal dikalkulasikan saja, jumlah tetap saja akan banyak sekali dan merongrong kesehatan kulit.

Kapan sih usia yang tepat untuk menggunakan SUNSCREEN?

Sedini mungkin. Karena sinar UV tidak hanya mengincar orang-orang yang aktif beraktivitas di luar ruangan saja. Kamu yang kesehariannya tidak keluar rumah, tetap saja berpotensi untuk terbakar kulitnya. Walau tidak seekstrim yang langsung terjun di bawah sinar matahari.
Yang penting adalah, produk yang digunakan sesuai dengan kebutuhan. Seperti, wajah mudah berjerawat atau memang sedang berjerawat “gunakan produk yang menggaung-gaungkan ACNE” supaya tidak menjadi-jadi jerawat yang kalian miliki karena kandungannya memang disesuaikan dengan masalah wajah. Jangan sekali-kali wajah berjerawat memaksakan menggunakan produk berlabel “Whitening atau brightening”. Jadi yang perlu digaris bawahi adalah “KENALI JENIS KULIT WAJAHMU”. Supaya tidak salah memilih produk. Kan sayang juga kalau beli mahal-mahal ternyata tidak cocok untuk wajah.

Di ulasan artikel sebelumnya saya sudah menjelaskan harus berapa jam sekali mengoleskan sunscreen ke wajah. Ketahanan perlindungannya berbeda-beda ya, tergantung dari tulisan SPF yang tercantum pada produk. Silakan lihat di ulasan sebelumnya supaya tahu, kapan waktu yang pas untuk mengoleskan kembali.

Karena dunia kerja saya saat ini tidak familiar dengan cream sunscream, saya suka sembunyi-sembunyi ketika menggunakannya. Malu. Padahal saya pakai pakaian lengkap hehehe, dan saya tidak mencuri. Tapi saya memang malas dikomentari. Takut saya sakit hati kalau dikomentari macam-macam. Jadi saya menjaga saja supaya tidak ada perselisihan batin antarrekan.

Yang wajib menggunakan sunscreen apa hanya wajah saja?

Jawabannya adalah BUKAN. Seluruh tubuh yang ada kulitnya (semua pasti ada kulitnya mbak heni). Tetapi memang, produk yang digunakan untuk wajah berbeda dengan yang digunakan untuk kulit bagian lain (seperti kulit tangan). Karena kulit wajah lebih tipis dan rentan untuk menimbulkan masalah. Jadi walau lotion yang kamu gunakan ber SPF 30 dan ada PA +++, tidak diperkenankan untuk digunakan pada wajah. Iya kalau jenis kulitnya badak (tidak bermasalah menggunakan apapun), kalau sensitive bisa menjadi jerawat dan komedo satu wajah. Jadi memang perlu dibedakan ya.\kamu yang masih berusia remajapun sudah wajib menggunakan produk yang memiliki SPF dan mengandung PA+ (berapapun + nya yang ada itu penting).

Karena wajah saya sedang normal, SPF yang saya gunakan adalah SPF 35 dengan PA+++. Sekalian saya akan sedikit mereview sunscream yang saya gunakan sebulan terakhir. Yaitu WARDAH WHITE SECREET day cream SPF 35 & PA +++ dengan kemasan berwarna putih (elegan gitu) dengan netto 17 ml. mungil sekali. Sukanya, travelable banget, karena tidak perlu space yang luas untuk menyimpannya. Varian wardah ini mengklaim bahwa produk ini adalah pelembab sekaligus pelindung wajah dari UV A & UV B, membantu mempercepat proses pencerahan, memberikan efek wajah cerah seketika, sekaligus mempertahankannya.

Klaim memberikan efek wajah cerah seketika ini saya rasakan, jadi warna creamnya putih, setelah dioles memang tetap putih creamnya tidak menjadi transparan gitu. Kalau penggunaannya tidak rata akan terlihat bagian yang teroles dan yang terlewatkan. Jadi, saya yang tidak bisa menggunakan bedak padat ataupun bedak tabor (karena wajah akan berjerawat secara continue sampai bedak dihentikan) tidak memerlukan bedak (Sayang sekali bedak saya nganggur dan hanya terpakai kalau kondangan sajah).

Karena normal jenis kulit saya, dengan penggunaan SPF 35 tidak akan menimbulkan efek kilang minyak. Hanya akan lebih lembab dibandingkan kalau tidak pakai. Kalau pakai yang SPF 15 saya hanya malas keseringan mengoleskannya. Karena ketahannya hanya pendek. Wardah white screet day cream ini kalau tidak salah saya mendapatkannya dengan harga 40ribuan ke atas tapi tidak sampai 50ribu.

Lumayan bisa berguna sampai 2 bulanan. Bentuk Sunscreen memang hanya memiliki efek brightrning sedikit saja. Jadi jangan mengharapkan putih pucat ketika yang kamu gunakan hanya sunscreen. Ah, yang terpenting kulit sehat itu sudah cukup untuk saya. Kalau bisa lebih putih berarti bonus :D
Untuk Lotion saya masih setia dengan NIVEA instant white firming body serum yang memiliki SPF 33 dengan klaim Q10 plus & 95% Purity Vitamin C. Sukanya produk ini, mudah menyerap dan tentunya SPF yang cukup. Karena di minimarket harganya bisa 45ribu, biasanya saya memesan melalui aplikasi belanja online Lazada karna pernah ada diskon sampai harga 24ribu rupiah saja. Ahh senangnya mendapatkan produk impian dengan diskon menggiurkan. Itupun bertepatan HARBOLNAS. Sudah lama tidak membuka aplikasi Lazada, jadi tidak tau deh harga yang tertera disana berapa.

Setiap mau tidurpun saya tetap mengoleskan lotion. Tapi tidak NIVEA, saya menggunakan Vasellin (sedapatnya yang diskon di minimarket varian yang mana). Tidak tau sejak kapan saya terbiasanya mengoleskan lotion setiap akan tidur, yang jelas sekarang sudah menjadi kebiasaan. Kalau tidak menggunakannya, rasanya kulit kering banget. Saya dapat ilmu itu kalau tidak salah sejak satu kost dengan Martyan mita rumekti, saat masih muda (zaman kuliah). Sedikit flashback zaman kuliah, ketika di Jogja memang kulit saya luar biasa kering. Sampai kulit wajah selalu mengalami dehidrasi. Yasudah jerawat tidak kunjung selesai sampai saya selesai kuliah. Ajaib memang. Tapi katanya jogja menjadi tempat yang akan selalu dirindukan. Buat saya, Jogja itu kota sejuta kenangan. Tapi sampai detik ini belum rindu Jogja. Tapi aku suka Jogja. Suka kamu juga  hehehe


Komentar

Postingan populer dari blog ini

TINGKATAN NORMA BERDASARKAN KEKUATAN MEMAKSANYA:

No. NORMA URAIAN CONTOH 1. Cara ( usage) Norma yang paling lemah daya pengikatnya karena orang yang melanggar hanya mendapatkan sanksi dari masyarakat berupa cemoohan atau ejekan. Orang yang bersendawa atau berdecap-decap ketika sedang makan dan meludah di sembarang tempat hanya mendapat sanksi berupa teguran. 2. Kebiasaan ( folkways) Kebiasaan adalah perbuatan yang dilakukan berulang-ulang sehingga menjadi bukti bahwa orang yang melakukannya menyukai dan menyadari perbuatannya. Mematuhi orang tua, menggunakan tangan kanan apabila hendak memberi sesuatu, mengetuk pintu sebelum masuk ruangan orang lain, dan memberi salam pada saat bertamu 3. Tata kelakuan ( mores) Aturan yang sudah diterima masyarakat secara sadar atau tidak sadar dan dijadikan alat pengawas atau kontrol terhadap anggota masyarakat. Tata kelakuan mengharu

Materi Lembaga Pendidikan

NOTE: 1. Silakan catat di buku sosiologi catatan 2. Kirim hasil catatan yang sudah selesai ke whatsapp 082325347235 dengan format: Salam Nama Lengkap Kelas Picture Lanjutan Materi Lembaga Keluarga dengan Submateri Unsur-unsur Lembaga Keluarga.   Silakan lanjut mencatat Lembaga Pendidikan Pada Picture ini silakan untuk diringkas sesuai kebutuhan anda Lanjut mencatat FUNGSI LEMBAGA PENDIDIKAN Part I (jangan diringkas) Part II Fungsi Lembaga Pendidikan Lanjut mencatat Unsur-Unsut Lembaga Pendidikan Jika sudah selesai, baca kembali Note di atas! Terimakasih

Mistisisme Jawa (Ideologi di Indonesia)

Judul Buku : Mistisisme Jawa ( Ideologi di Indonesia ) Karya Niels Mulder Review oleh Heni Setiana 11/03/2018 Buku Niels Mulder yang berjudul “Mistisisme Jawa: Ideologi di Indonesia” dimana penulis berusaha mengungkapkan keterkaitan antara mistisisme jawa dengan politik di zaman rezim orde baru. Dimana mistisisme adalah pembebasan individu untuk menempuh kehidupan yang lurus. Sedangkanpada masa orde baru ini menerapkan nilai-nilai yang diresmikan. Dengan begitu, nilai-nilai dijajakan oleh negara melalui indoktrinisasi P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila). Orde baru mencoba mengklaim mempunyai justifikasi atas nama tradisi dan keaslian. Peneliti menemukan keterkaitan pola pemikiran mistisisme Jawa dengan indokrinasi Orde Baru dalam tiga kata pokok yaitu sesuatu yang keramat, realitas lahir, dan sosok ampuh.Dalam rezim ini, Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 sebagai pusaka kramat semacam primbom. Dimana, individu yang ingin selamat maka mereka harus be