Langsung ke konten utama

FUNGSI KELOMPOK SOSIAL

Fungsi kelompok sosial 

Fungsi kelompok sosial dalam kehidupan bermasyarakat antara lain :

  1. Membantu individu dalam pengembangan komunikasi, setiap kelompok sosial mempunyai kegiatan-kegiatan dalam mencapai tujuan kelompok dan di dalamnya ada interaksi antar anggotanya dan secara tidak langsung mendorong setiap anggota untuk berkomunikasi dalam rangka mencapai tujuan suatu kelompok tersebut.
  2. Pengadaan sarana dalam menunjang aktifitas kelompok sosial. 
  3. Membangun perspektif seseorang, artinya dalam kelompok sosial individu mempunyai pemikiran dan gagasan. 
  4. Mengingkatkan produktivitas seseorang dalam kehidupan sosialnya. Individu berperan aktif dan berusaha memberikan kontribusi terhadap kelompoknnya.


Hubungan antar kelompok sosial 

Hubungan antar kelompok sosial dapat dilihat dari beberapa kriteria antara lain secara fisiologis, kebudayaan, ekonomi, dan kriteria perilaku.

  1. Kriteria fisiologis. Kriteria ini didasarkan pada persamaan jenis kelamin (laki-laki dan perempuan), usia ( tua-muda-anak), dan ras (kulit hitam/negro, melayu dll) 
  2. Kriteria kebudayaan. Kriteria ini mencakup kelompok yang diikat oleh persamaan kebudayaan dan kepercayaan termasuk didalamnya kesamaan agama. Misalnya etnik (Batak, Jawa, Sunda, Minang, Ambon), agama (Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Budha, Konghuchu).
  3. Kriteria ekonomi. Kriteria ini dibedakan antara mereka yang memiliki kekuasaaan ekonomi dan yang tidak memiliki kekuasaan ekonomi.
  4. Kriteria perilaku. Kriteria ini didasarkan pada kekurangan fisik (difabel), mental, dan penyimpangan terhadap aturan masyarakat (pelanggar aturan hukum)


Hubungan antar kelompok memungkinkan terbentuknya pola-pola hubungan yang khas antar kelompok sosial. Pola hubungan tersebut diantaranya : 

  1. Akulturasi. Akulturasi terjadi ketika dua kelompok atau leih yang bertemu mengadakan komunikasi dan interaksi berbaur dan berpadu. Dalam hubungan tersebut terbentuklah suatu aktifitas dan perilaku sosial yang diakui bersama menjadi suatu kebudayaan
  2. Dominasi. Dominasi terjadi bila suatu kelompok menguasai kelompok lainnya. Misalnya genosida (pembunuhan secara sengaja dan sistematis terhadap kelompok tertentu), perbudakan, segregasi (pemisahan antar ras akibat konflik politik). 
  3. Paternalisme. Peternalisme yaitu suatu bentuk dominasi kelompok ras pendatang atas kelompok ras pribumi. Misalnya penjajahan.
  4. Integrasi. Suatu pola hubungan tergabungnya suatu kelompok tertentu ke kelompok lain tanpa melihat perbedaan-perbedaan yang ada. Terdapat hak dan kewajiban yang sama pada masing masing kelompok.
  5. Pluralisme. Pluralisme adalah pola hubungan yang mengakui adanya persamaan hak setiap kelompok. Atau masyarakat majemuk yaitu suatu masyarakat yang terdiri dari berbagai macam kelompok membaur menjadi satu kesatuan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TINGKATAN NORMA BERDASARKAN KEKUATAN MEMAKSANYA:

No. NORMA URAIAN CONTOH 1. Cara ( usage) Norma yang paling lemah daya pengikatnya karena orang yang melanggar hanya mendapatkan sanksi dari masyarakat berupa cemoohan atau ejekan. Orang yang bersendawa atau berdecap-decap ketika sedang makan dan meludah di sembarang tempat hanya mendapat sanksi berupa teguran. 2. Kebiasaan ( folkways) Kebiasaan adalah perbuatan yang dilakukan berulang-ulang sehingga menjadi bukti bahwa orang yang melakukannya menyukai dan menyadari perbuatannya. Mematuhi orang tua, menggunakan tangan kanan apabila hendak memberi sesuatu, mengetuk pintu sebelum masuk ruangan orang lain, dan memberi salam pada saat bertamu 3. Tata kelakuan ( mores) Aturan yang sudah diterima masyarakat secara sadar atau tidak sadar dan dijadikan alat pengawas atau kontrol terhadap anggota masyarakat. Tata kelakuan mengharu

Materi Lembaga Pendidikan

NOTE: 1. Silakan catat di buku sosiologi catatan 2. Kirim hasil catatan yang sudah selesai ke whatsapp 082325347235 dengan format: Salam Nama Lengkap Kelas Picture Lanjutan Materi Lembaga Keluarga dengan Submateri Unsur-unsur Lembaga Keluarga.   Silakan lanjut mencatat Lembaga Pendidikan Pada Picture ini silakan untuk diringkas sesuai kebutuhan anda Lanjut mencatat FUNGSI LEMBAGA PENDIDIKAN Part I (jangan diringkas) Part II Fungsi Lembaga Pendidikan Lanjut mencatat Unsur-Unsut Lembaga Pendidikan Jika sudah selesai, baca kembali Note di atas! Terimakasih

Mistisisme Jawa (Ideologi di Indonesia)

Judul Buku : Mistisisme Jawa ( Ideologi di Indonesia ) Karya Niels Mulder Review oleh Heni Setiana 11/03/2018 Buku Niels Mulder yang berjudul “Mistisisme Jawa: Ideologi di Indonesia” dimana penulis berusaha mengungkapkan keterkaitan antara mistisisme jawa dengan politik di zaman rezim orde baru. Dimana mistisisme adalah pembebasan individu untuk menempuh kehidupan yang lurus. Sedangkanpada masa orde baru ini menerapkan nilai-nilai yang diresmikan. Dengan begitu, nilai-nilai dijajakan oleh negara melalui indoktrinisasi P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila). Orde baru mencoba mengklaim mempunyai justifikasi atas nama tradisi dan keaslian. Peneliti menemukan keterkaitan pola pemikiran mistisisme Jawa dengan indokrinasi Orde Baru dalam tiga kata pokok yaitu sesuatu yang keramat, realitas lahir, dan sosok ampuh.Dalam rezim ini, Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 sebagai pusaka kramat semacam primbom. Dimana, individu yang ingin selamat maka mereka harus be