Langsung ke konten utama

PERBEDAAN SUSUNAN LAPORAN PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF

 


KUANTITATIF

Penelitian kualitatif dilakukan buat menjelaskan dan menganalisis fenomena, peristiwa, dinamika sosial, kepercayaan, dan persepsi seseorang atau kelompok terhadap sesuatu. Maka, proses penelitian kualitatif dimulai dengan menyusun asumsi dasar yang akan digunakan di penelitian. Data yang dikumpulkan di penelitian kualitatif kemudian ditafsirkan oleh peneliti. Adapun tujuan penelitian kualitatif ialah untuk menggambarkan realitas sosial sesuai konteksnya, mendeskripsikan apa adanya, dan mengeksplorasi, memperoleh makna, hingga menemukan pemahaman yang mendalam tentang sesuatu atau teori.

KUALITATIF

melihat tingkah laku manusia sebagai fenomena yang dapat diukur secara obyektif dan diprediksi polanya. Maka itu, penelitian kuantitatif dilakukan dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel serta analisis statistik yang sesuai dan tepat. Dengan metode riset kuantitatif, hasil penelitian diharapkan tak menyimpang dari kondisi sesungguhnya. Adapun tujuan penelitian kuantitatif untuk membuat generalisasi dan prediksi, menguji teori, mendeskripsikan fakta, menguji satu hipotesis, menunjukkan hubungan antarvariabel, hingga menemukan sebuah teori.

BAGIAN AWAL


HALAMAN SAMPUL


HALAMAN JUDUL


LEMBAR PERSETUJUAN


LEMBAR PENGESAHAN


ABSTRAK


KATA PENGANTAR


DAFTAR ISI


DAFTAR TABEL


DAFTAR GAMBAR


DAFTAR LAMPIRAN

 

BAGIAN AWAL

HALAMAN SAMPUL

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN

BAGIAN INTI

BAB I PENDAHULUAN

a.       Latar Belakang Masalah

b.      Rumusan Masalah

c.       Tujuan dan Manfaat Penelitian

d.      Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian

e.       Definisi Istilah atau Definisi Operasional

 

BAGIAN INTI

BAB I PENDAHULUAN

a.       Latar Belakang Masalah

b.      Perumusan Masalah dan Pembatasan Masalah

c.       Tujuan dan Manfaat Penelitian

d.      Tinjauan Penelitian Sejenis

e.       Tinjauan Pustaka

f.        Sistematika Penulisan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

a.       Teori atau Konsep 1

b.      Teori atau Konsep 2

c.       Penelitian Relevan

d.      Kerangka Berpikir

e.       Hipotesis Penelitian

 

BAB II GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN

Berisi deskripsi subjek penelitian. Subbab ini bisa terdiri dari berbagai subbab tergantung peneliti ingin menguraikan bagian-bagian apa saja.

BAB III METODE PENELITIAN

a.       Pendekatan dan Jenis Penelitian

b.      Lokasi dan Waktu Penelitian

c.       Instrumen Penelitian

d.      Teknik Pemilihan Informan (Populasi, Sample dan Sampling)

e.       Teknik Pengumpulan Data

f.        Teknik Keabsahan Data

 

BAB III METODE PENELITIAN

a.       Pendekatan dan Jenis Penelitian

b.      Lokasi dan Waktu Penelitian

c.       Subjek Penelitian

d.      Teknik Pemilihan Informan

e.       Teknik Pengumpulan Data

f.        Teknik Analisis Data

g.      Teknik Keabsahan Data

BAB IV TEMUAN DATA

Berisi temuan data dalam penelitian, yang terdiri dari deskripsi data, dan pengujian hipotesis.

 

BAB IV TEMUAN DATA

BAB V PEMBAHASAN (ANALISIS DATA)

Berisi tentang analisis data penelitian dari hasil temuan data penelitian. Subbab ini dapat terdiri dari berbagai subbab tergantung penulis/peneliti ingin menguraikan bagian-bagian apa saja.

BAB V PEMBAHASAN

BAB VI PENUTUP

a.       Kesimpulan

b.      Saran

 

BAB VI PENUTUP

a.       Kesimpulan

b.      Saran

BAGIAN AKHIR

Daftar Pustaka

Lampiran-Lampiran

Riwayat Hidup Peneliti

BAGIAN AKHIR

Daftar Pustaka

Lampiran-Lampiran

Riwayat Hidup Peneliti

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TINGKATAN NORMA BERDASARKAN KEKUATAN MEMAKSANYA:

No. NORMA URAIAN CONTOH 1. Cara ( usage) Norma yang paling lemah daya pengikatnya karena orang yang melanggar hanya mendapatkan sanksi dari masyarakat berupa cemoohan atau ejekan. Orang yang bersendawa atau berdecap-decap ketika sedang makan dan meludah di sembarang tempat hanya mendapat sanksi berupa teguran. 2. Kebiasaan ( folkways) Kebiasaan adalah perbuatan yang dilakukan berulang-ulang sehingga menjadi bukti bahwa orang yang melakukannya menyukai dan menyadari perbuatannya. Mematuhi orang tua, menggunakan tangan kanan apabila hendak memberi sesuatu, mengetuk pintu sebelum masuk ruangan orang lain, dan memberi salam pada saat bertamu 3. Tata kelakuan ( mores) Aturan yang sudah diterima masyarakat secara sadar atau tidak sadar dan dijadikan alat pengawas atau kontrol terhadap anggota masyarakat. Tata kelakuan mengharu

Materi Lembaga Pendidikan

NOTE: 1. Silakan catat di buku sosiologi catatan 2. Kirim hasil catatan yang sudah selesai ke whatsapp 082325347235 dengan format: Salam Nama Lengkap Kelas Picture Lanjutan Materi Lembaga Keluarga dengan Submateri Unsur-unsur Lembaga Keluarga.   Silakan lanjut mencatat Lembaga Pendidikan Pada Picture ini silakan untuk diringkas sesuai kebutuhan anda Lanjut mencatat FUNGSI LEMBAGA PENDIDIKAN Part I (jangan diringkas) Part II Fungsi Lembaga Pendidikan Lanjut mencatat Unsur-Unsut Lembaga Pendidikan Jika sudah selesai, baca kembali Note di atas! Terimakasih

Mistisisme Jawa (Ideologi di Indonesia)

Judul Buku : Mistisisme Jawa ( Ideologi di Indonesia ) Karya Niels Mulder Review oleh Heni Setiana 11/03/2018 Buku Niels Mulder yang berjudul “Mistisisme Jawa: Ideologi di Indonesia” dimana penulis berusaha mengungkapkan keterkaitan antara mistisisme jawa dengan politik di zaman rezim orde baru. Dimana mistisisme adalah pembebasan individu untuk menempuh kehidupan yang lurus. Sedangkanpada masa orde baru ini menerapkan nilai-nilai yang diresmikan. Dengan begitu, nilai-nilai dijajakan oleh negara melalui indoktrinisasi P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila). Orde baru mencoba mengklaim mempunyai justifikasi atas nama tradisi dan keaslian. Peneliti menemukan keterkaitan pola pemikiran mistisisme Jawa dengan indokrinasi Orde Baru dalam tiga kata pokok yaitu sesuatu yang keramat, realitas lahir, dan sosok ampuh.Dalam rezim ini, Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 sebagai pusaka kramat semacam primbom. Dimana, individu yang ingin selamat maka mereka harus be